Waktu itu saya hendak membuat foto. Dari jauh hari, saya sudah menyiapkan uang untuk sesi foto ini. Seperti yang teman-teman sudah ketahui, memakai jasa fotografer itu bukan biaya yang sedikit. Sebesar 3 juta rupiah ketika itu yang harus saya bayar, itu cuma biaya fotografer saja, jadi, untuk wardrobe, make up dan cetak, saya bayar lagi. Sebetulnya, mereka menyiapkan 3 hal yang exclude tadi supaya semuanya lebih praktis, tapi biayanya 11 juta. Selisihnya jauh sekali kan?
Karena tidak termasuk make up, maka pagi itu saya ke salon dulu, untuk menata rambut. Sehari sebelumnya saya sudah buat appointment, jadi hari ini saya tidak harus antre lama-lama. Setelah masuk, saya baru sadar, si Mbak yang biasa menata rambut di sini, tidak ada lagi, jadi semuanya adalah orang baru, jadi saya tidak tau, apakah hasil kerjanya bagus atau tidak.
Saya langsung minta contoh gambar dan menentukan satu gambar gaya rambut. Bukannya cerewet, tapi saya maunya seperti itu, kan, kalau cuma diberi arahan, yah dia cuma akan mengira-ngira, beda kalau ditunjukkan gambarnya. Rambut saya panjang, jadi wajar saja kalau prosesnya lama. Tapi, kali ini kok lama sekali ya? Karena dikerjakan dari rambut bagian belakang dulu, saya tidak tau kalau ternyata si Mbak mengeriting rambut saya, padahal saya cuma minta dibuat bergelombang. Pantas lama sekali..
Setelah lebih dari 1 jam, jadilah rambut saya jauh berbeda dengan yang saya mau. Niat hati cuma ingin tampak rapi natural, saya justru terlihat seprti penyanyi dangdut yang siap manggung. Saya yang tadinya juga mau didandani, langsung mengurungkan niat, lebih baik saya dandan sendiri saja. Saya lihat Mbaknya sendiri dandanannya tidak rapi. Untungnya saya bawa perlengkapan make up saya.
Karena kesal, saya berpikir untuk cari salon cair untuk mengubah rambut saya. Tidak apalah keluar uang lagi. Tapi sayangnya waktu sudah mepet. Untuk sesi foto seperti saya ini, durasi sewa studio sudah ditentukan di awal. Jadilah saya langsung menuju lokasi.
Sesampainya di studio, saya ngebut untuk berdandan. Mungkin karena gugup dan waktu yang mepet, saya menggunakan foundation dengan warna yang salah, warnanya terang sekali. Saya juga kesulitan menggunakan bulu mata palsu. Miring-miring, terlalu panjang (tidak bawa gunting pula) dan lepas terus sepanjang sesi foto. Maklum, saya tidak pernah menggunakan bulu mata palsu bahkan untuk ke pesta, paling hanya ketika jadi pagar ayu saja.
Wah, dandanan saya hari itu kacau balau. Uang sudah keluar banyak tapi hasilnya tidak jelas. Untung fotografernya handal, dia bisa mencari lighting yang bisa mengimbangi kondisi saya. Kesal sih, tapi ini pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran. Berikut tips untuk teman-teman supaya tidak merasakan hal seperti ini.
- Bawa gambar gaya rambut dan make up yang kamu inginkan.
- Carilah capster atau stylish yang memang biasa mengerjakan rambut dan make up mu.
Ingat nih, walaupun di salon, hasil make up belum tentu bagus. Dikerjakan sama make up artist saja, belum tentu loh hasilnya sesuai dengan keinginan kamu. - Kalau budgetmu mencukupi, lakukan test make up lebih dulu. Ini lumayan mahal.
- Sediakan waktu ekstra, jadi kalau hasilnya jelek seperti saya waktu itu, masih bisa cari salon lain untuk memperbaiki. Uang lagi nih tapi daripada foto kamu rusak? Foto prewedd misalnya, itu untuk seumur hidup loh..
- Bawa perlengkapan make up selengkap mungkin. Kalau ada yang belum pernah kamu pakai, sebaiknya dicoba dulu, supaya tau cocok atau tidak dengan warna kulit kamu dan dengan wardrobe. Kalau kamu ada yang tidak mengerti cara menggunakannya, cari informasi dulu. Jangan sampai salah pakai.
- Bawa pembersih muka. Sebaiknya yang krim, bukan sabun. Bawa juga baby oil.
- Pastikan kondisi kulit kamu baik.
- Latihan dandan dulu menggunakan perlengkapan yang sekiranya akan kamu pakai di hari H.
image: designyoutrust
Tidak ada komentar:
Posting Komentar