Veneer, sekarang sedang menjadi tren di dunia kecantikan, layaknya sulam alis atau sulam bibir. Banyak selebritas Indonesia yang menjajal ini untuk mempercantik penampilannya. Apa, sih, veneer ini? Berikut adalah gambaran umumnya.
Dental
veneers, porcelain veneers atau disebut juga dengan istilah dental porcelain
laminates, adalah laminasi tipis atau materi kerang gigi berwarna, yang ‘disemen’
pada permukaan gigi. Veneer
digunakan untuk meratakan warna gigi, mencerahkan warna gigi, memperbaiki gigi yang turun, patah, gumpil,
renggang atau tidak rata. Veneer juga bisa menyamakan bentuk dan ukuran gigi. Seperti kamu menggunakan kuku palsu..
Ada dua jenis veneer, yaitu veneer komposit dan veneer porselen.
- Veneer
Porselen.
Lebih kuat dan tahan lama, menawarkan warna yang lebih alami (mirip dengan gigi asli). Veneer ini juga tahan noda. Prosedur pengerjaannya memakan waktu lebih panjang. Jika kerusakan gigi lebih besar atau gigi renggang, sebaiknya kamu menggunakan veneer jenis ini. - Veneer
Komposit.
Lebih murah tapi tidak tahan lama, jadi untuk jangka panjang, biayanya justru akan lebih mahal, karena harus diganti. Ideal untuk gumpil kecil.
- Pemeriksaan pada tahap ini dilakukan untuk mencari tahu, jenis veneer mana yang sesuai dengan kondisi gigi kamu. Biasanya, dokter akan memintamu untuk melakukan x-ray lebih dulu.
- Gigimu akan melalaui proses trimming. Yaitu pengikisan sedikit lapisan enamel gigi, inilah yang nantinya akan dilapisi kembali dengan veneer. Katanya, proses ini bisa menimbulkan nyeri, makanya, kemungkinan akan dilakukan anastesi. Kemudian gigimu akan dicetak dan hasilnya akan dikirim ke lab..
- Terakhir adalah proses pemasangan veneer. Gigimu terlebih dahulu melalui rangkaian persiapan, seperti menyesuaikan warna veneer dengan gigi, pembersihan gigi, pemolesan, menguatkan 'ikatan', dsb. Setelah semuanya tepat, proses selanjutnya adalah me-laser untuk mengeraskan lapisan.
Setelah tiga rangkaian proses ini selesai, tetap akan ada pemeriksaan rutin setelahnya. Jadi sudah pasti, ya, penggunaan veneer bukanlah hal yang sepele..
Penggunaan veneer bisa membuat gigi jadi sensitif akibat pengikisan enamel gigi. Selain itu, menggunakan veneer juga bukan berarti kamu terbebas dari gangguan kesehatan gigi. Masing-masing jenis, punya daya tahan tersedia, ada yang bertahan lima tahun, ada yang lebih, tergantung dari kualitasnya. Setelah jangka waktunya habis, veneer harus diganti dan veneer juga bisa pecah..
Untuk perawatan, katanya, tidak serepot menggunakan behel, yang penting kebersihan gigi terjaga. Mahal? Sudah pasti. Berbeda dokter, berbeda pula biaya dan penerapannya. Veneer dikenakan biaya per gigi. Sebagai alternatif dari perawatan ini, adalah crown dan bondings.
Konsultasi lebih lanjut langsung dengan dokter gigimu, ya..
image: treatmentabroad
image: treatmentabroad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar