Jumat, 18 Juli 2014

Ciri Sabun Alami



Kulitmu terasa kering setelah mandi? Mungkin karena banyaknya bahan kimia pada sabunmu. Saatnya mengganti sabunmu dengan yang berbahan dasar alami. Jangan mudah tertipu dengan label 'natural', 'hypoallergenic' atau 'recommended by dermatologists', berikut tips mudah membedakan sabun yang bahan dasar alami (1) dan yang tidak (2).

Dari aroma:
  1. Biasanya tidak terlalu wangi. Sebagian malah tidak beraroma sama sekali.
  2. Umumnya sangaat wangi, bahkan terkadang, wanginya bisa tercium jelas walaupun sabun masih di dalam kemasan. Wanginya pun berbeda, misalnya, pada sabunmu tertulis 'aroma lavender', coba bandingkan dengan minyak lavender yang asli, aromanya akan lain.
Dari warna:
  1. Biasanya tidak begitu menarik. 
  2. Umumnya berwarna cerah, misalnya putih, pink, ungu atau oranye. 
Dari bahan baku:
  1. Menggunakan minyak alami. Contoh: virgin olive oil, coconut oil, palm oil, sunflower oil atau castor oil. 
  2. Pastinya menggunakan istilah-istilah kimia, fragrance oils, perfume oils.. Katanya, sabun kimia ini biasanya daftar bahan baku yang tertera pada kemasannya, panjaang.. Katanya lagi, kalau jenis oil yang digunakan tidak ada nama latinnya, artinya sintetis.
Dari haga:
  1. Mahal. Biasanya berkisar Rp 30.000 per batang. Karena dari harga bahan bakunya saja sudah mahal, kuantitasnya pun terbatas.
  2. Rata-rata Rp 3.000 saja per batang.

Ciri-ciri lain dari sabun alami adalah mudah hancur setelah terkena air dan tidak berbusa, kalaupun ada, hanya sedikit. Makanya, kalau kamu menggunakan sabun alami, harus menggunakan wadah yang terbuka dan bagian bawahnya berlubang. Supaya air tidak mengendap dan sabun perlahan kering kembali setelah kena udara.

Masih kurang puas untuk memastikan apakah sabunmu alami atau tidak? Kamu bisa melakukan tes ini. Masukkan sabun ke dalam microwave, sabun alami akan segera mencair dalam beberapa detik.


image: naturalsoapboutique

Tidak ada komentar:

Posting Komentar