Sabtu, 06 September 2014

Bahaya Manicure



Siapa suka melalukan melakukan manicure dan pedicure? Perempuan mana yang tidak suka melihat kukunya tampil cantik dan berkilau? Nah, jangan lihat penampilannya saja ya, kamu juga perlu tahu dampak negatif yang bisa dihasilkan oleh kegiatan manicure dan pedicure ini.
  1. Rusaknya kutikula.
    Kukumu bergelombang? Mungkin itu disebabkan oleh bentuk dari dasar atau alas kukumu (nail bed). Apa sebabnya? Salah satunya adalah pemotongan kutikula yang tidak tepat. Kutikula, atau pinggiran kuku, tidak boleh dipotong sembarangan, cukup potong bagian yang jaringannya mati saja. Kalau hanya untuk merapihkan, cukup ditekan-tekan.
  2. Infeksi kuman dan bakteri.
    Kita tidak pernah tahu, penyakit apa yang ada pada orang lain. Nah, jika salon favoritmu tidak mengutamakan kebersihan dan kesehatan, maka penyakit yang ada pada orang lain tersebut, bisa berpindah ke tubuhmu.
    Beberapa perlengkapan manicure dan pedicure seharusnya hanya untuk sekali pakai (satu orang saja), diantaranya adalah toe separator, pengasah dan penggosok kuku. Menggunakan antiseptik dan pembersih lain saja, belum tentu cukup, bahkan light sanitizer tidak berfungsi maksimal jika tidak digabung dengan pembersih lainnya. Proses pengelupasan kuteks atau kuku palsu juga bisa memindahkan kuman dan penyakit, melalui peralatan yang mengenai kutikula yang terbuka (rusak akibat gesekan alat)
    Jadi pastikan mereka menggunakan perlengkapan yang baru ketika melayani kamu.
  3. Rusaknya kuku.
    Wajib menggunakan pelapis (base coat) sebelum kuteks dioleskan.
  4. Kulit mengelupas. Area di sekitar kuku juga wajib dijaga kesehatannya, untuk mencegahnya kering dan mengelupas (hangnails), usapkan minyak atau krim khusus.
  5. Terkikisnya kuku.
    Pastinya, sebelum memoles kuteks baru, kuteks lama yang melekat dijarimu akan dihapus. Selain menggunakan cairan khusus, biasanya kukumu akan dihaluskan dengan pengasah. Selain menjadi tipis, kuku juga bisa menjadi sensitif.
  6. Bahaya kanker.
    Kok, bisa? Risiko ini berasal dari paparan sinar UV. Menurut pakar, menggunakan sarung tangan khusus (bagian yang terbuka hanya di sekitar kuku), bisa meminimalisir bahaya.

Banyak ya? Itu belum termasuk bahaya dari bahan kimia yang ada pada kuteks, loh.. Solusinya? Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kuteks dan kuku palsu.


image: salonforyousp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar